Musikdapat memperkuat kemampuan kognitif dan daya ingat anak. Daya ingat adalah salah satu aspek penting dalam tumbuh kembang anak-anak. Saat memasuki dunia pendidikan, anak-anak akan lebih tanggap karena kognitifnya telah terlatih sejak dini. Oleh karena itu, dengan mengajak anak mengenal alat musik saat usia dini maka akan memperkuat
Jumlah Pengunjung 2,592 Alat musik tradisional dari Papua – Papua memang dikenal memiliki beragam budaya dan adat istiadat yang masih kental. Suku aslinya pun masih bertahan di pedalaman. Selain pakaian adat dan rumah adat, alat musik tradisionalnya pun masih menggunakan bahan-bahan alam. Masyarakat Papua memiliki keunikan tersendiri dalam adat istiadat dan budayanya. Mereka juga dikenal sebagai masyarakat yang sangat ekspresif dalam berkesenian. Budaya Papua – Photo By Dondo Salah satu ciri dari kecintaan mereka pada seni adalah, kebiasaannya yang sangat suka mendengarkan musik sambil menari, diiringi dengan alat musik tradisional yang berbeda-beda. Berikut ini adalah 6 alat musik tradisional dari Papua yang masih dilestarikan, dan sering digunakan dalam berbagai macam perayaan daerah. Baca Juga Melihat pagelaran 5 Alat Musik Tradisional Bali 5 Alat Musik Tradisional Kalimantan Yang Masih Sering Dimainkan dengan sangat merdunya 1. Alat Musik Tifa Tifa Alat Musik Tradisional Dari Papua – Photo By Romadecade Tifa merupakan alat musik tradisional dari Papua. Alat musik ini sekilas menyerupai kendang. Cara memainkannya pun sama, dengan cara dipukul. Bahannya terbuat dari kayu dan dilubangi pada bagian tengahnya, dan salah satu sisi ujungnya ditutup dengan bahan kulit Rusa yang dikeringkan. Alat musik ini juga memiliki beberapa jenis yang berbeda, yakni Tifa Dasar, Tifa Jekir, Tifa Potong, dan Tifa Bas. Instrumen ini juga biasa dihiasi dengan ukiran-ukiran khas Papua. Biasanya digunakan dalam mengiringi tarian perang dan beberapa tarian daerah lainnya. 2. Alat Musik Pikon Pikon Alat Musik Tradisional Dari Papua – Photo By Romadecade Pikon merupakan alat musik tradisional dari musik ini terkenal unik karena terbuat dari sejenis bambu yang beruas-ruas dan berongga bernama Hite. Biasanya dimainkan oleh kaum pria, dan suara yang dihasilkan sangat mirip dengan suara kicauan burung. Cara memainkan alat musik ini dapat dikatakan tidak mudah, yaitu dengan cara ditiup sambil menarik talinya. Pikon hanya mengeluarkan nada-nada dasar seperti do, mi, dan sol. Karena itu tidak banyak orang yang dapat memainkan alat musik, karena harus pandai memadukannya dalam sebuah melodi, agar merdu untuk didengarkan. 3. Alat Musik Triton Triton Alat Musik Tradisional Dari Papua – Photo By Romadecade Triton merupakan alat musik tradisional dari Papua yang sedikit berbeda dengan Pikon, walaupun cara memainkannya sama. Namun bentuk dan hasil suara yang dikeluarkan sangat berbeda. Awalnya, alat musik Triton ini biasa digunakan sebagai sarana komunikasi, khususnya dalam meminta pertolongan. Namun, seiring berjalannya waktu, alat musik tradisional ini hanya digunakan sebagai sarana hiburan semata. 4. Alat Musik Butshake Butshake Alat Musik Tradisional Papua – Photo By Romadecade Butshake merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bamboo dan buah kenari. Alat musik ini juga merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Papua. Alat musik ini biasanya dimainkan pada pesta tarian adat. Alat musik ini juga memiliki suara yang khas, seperti suara gemericik saat di ayunkan. Suara alat musik ini berasal dari buah kenari yang disusun pada bambu dan saling berbenturan 5. Alat Musik Atowo Atowo Alat Musik Tradisional Dari Papua – Photo By Romadecade Atowo juga merupakan alat musik tradisional dari papua, yang terbilang langka karena sudah sulit untuk ditemukan. Memiliki bentuk yang bulat panjang, dan berukuran relatif kecil dan ringan. Untuk memainkan alat musik ini, harus menggunakan 2 tangan. Dimana tangan yang satu memegang bagian badan, dan tangan lainnya memukul penutupnya untuk dapat mengeluarkan nada yang indah. 6. Alat Musik Fuu Fuu Alat Musik Tradisional Dari Papua – Photo By Tentang Provinsi Fuu merupakan alat musik tradisional dari Papua, dengan cara ditiup untuk memainkannya. Selain dapat sebagai alat musik, instrumen ini juga dapat berfungsi untuk mengundang masyarakat. Alat musik tradisional ini terbuat dari bambu dengan lubang berukuran beda di setiap ujungnya. Ciri khas lainnya dari alat musik ini adalah, biasanya dimainkan saat ada pertunjukan tarian adat Papua. ** Nah, demikianlah pembahasan kita tentang 6 alat musik tradisional dari Papua yang memiliki nilai seni yang sangat tinggi. Semoga artikel ini dapat membantu melestarikan dan memperkenalkan Budaya Papua kepada masyarakat luas.
Berikutakan di-list alat musik tradisional di Papua yang harus diketahui masyarakat terutama kalangan pelajar. Minimal untuk memunculkan sikap bangga karena telah berdiam di Indonesia yang dipenuhi dengan entitas budaya yang beragam. Bahkan saat ini masyarakat yang masih melestarikan hanya di Lembah Baliem Jaya Wijaya yang menjadi basis Setelah membahas mengenai alat musik Maluku dan alat musik Sunda, kali ini akan kita bahas alat musik dari daerah Papua memiliki peninggalan budaya dan seni yang tinggi. Potensi alamnya yang besar serta banyaknya suku yang mendiami pulau ini menjadikan masyarakat Papua memiliki kekhasannya dan kekayaan alam Papua ini cukup mempengaruhi budaya dan tradisi masyarakat di wilayah tersebut. Termasuk mempengaruhi perkembangan seni di dibidang seni, Papua memiliki ragam seni yang unik dan menarik. Terutama jika membahas seni Papua tergolong ekspresif dalam menunjukkan jiwa seninya. Masyarakat Papua memiliki banyak jenis alat musik yang mereka ciptakan untuk menghasilkan suara dan nada-nada tertentu. Baik berupa alat musik tiup, pukul, petik, dan sebagainya. Dan berikut ini TifaTifa mungkin alat musik tradisional khas Papua yang paling populer. Cara memainkan tifa adalah dipukul, sekilas cara memainkan tifa ini tidak jauh berbeda dengan cara memainkan alat musik demikian, tifa memiliki suara yang lebih halus atau ringan jika dibandingkan dengan sering dimainkan masyarakat Papua ketika ada perayaan atau kegiatan-kegiatan suku, upacara dimainkan sebagai pengiring tari-tarian. Tifa juga dimainkan untuk penyemangat di situasi perang. Melodi tifa memiliki kesakralan tersendiri untuk suku-suku di musik tifa berbentuk tabung yang terbuat dari bahan dasar kayu. Di bagian luarnya, terdapat hiasan ukir-ukiran khas Papua yang membuat tifa nampak indah dan berseni sendiri memiliki beberapa jenis, antara lain tifa jekir, tifa dasar, tifa potong, tifa jekir potong, dan tifa musik ini sangat identik dengan masyarakat Papua, terutama Suku PikonPikon adalah salah satu alat musik yang berasal dari tanah papua. Alat musik ini dimainkan dengan cara terbuat dari tanaman bambu. Istilah pikon sendiri berasal dari bahasa baliem, yaitu “pikonane”, yang bermakna alat musik beberapa daerah lain, alat musik ini juga dikenal dengan nama karinding. Pikon dimainkan dengan cara yang cukup sederhana. Pikon ditiup sambil ditarik tali yang ada di tersebut dapat membuat pikon mengeluarkan nada-nada dasar. Alat musik tradisional Indonesia ini biasanya dimainkan oleh pria, khususnya di daerah pedalaman Suku sering dimainkan untuk mengisi waktu luang. Kemudahannya untuk dimainkan menjadikannya alternatif sebagai sarana hiburan. Pikon umumnya dimainkan oleh para pria sepulang dari aktivitas bekerja atau Trompet PapuaMasih membahas tentang jenis-jenis alat musik tiup yang ada di Papua. Trompet adalah salah satu alat musik tiup khas dari ini berbeda dengan terompet yang umumnya kita jumpai di acara-acara pesta ataupun perayaan tahun Papua terbuat dari bahan dasar kerang. Tidak seperti terompet modern yang biasanya terbuat dari bahan kertas, plastik, ataupun yang dipakai biasanya adalah kerang yang memiliki ukuran yang cukup besar. hal tersebut terutama agar nantinya suara yang dihasilkan juga ini khususnya berasal dari Biak, yang merupakan salah satu kabupaten yang berada di wilayah tetapi, alat musik ini juga telah dikenal di daerah-daerah sekitarnya, karena memang tergolong sebagai alat yang sederhana dan mudah awalnya, trompet Papua hampir sama fungsinya seperti triton. Trompet berfungsi utama sebagai alat bantu tiupan trompet memang cukup besar dan dapat didengar hingga jarak yang yang dihasilkan tersebut dimanfaatkan untuk memanggil atau memberi pertanda pada masyarakat tentang suatu hal atau TritonPapua merupakan suku bangsa Indonesia yang memiliki banyak alat musik tiup. Salah satunya adalah triton. Triton merupakan alat musik yang terbuat dari kulit mendapatkan kerang di wilayah pesisir Papua dimanfaatkan masyarakat di sana salah satunya sebagai bahan untuk membuat alat musik triton memang terkenal dengan keragaman ekosistem pantainya, yang didalamnya banyak flora dan fauna yang dapat dimanfaatkan oleh sendiri cukup populer di daerah-daerah peisisr pantai, seperti di kepulauan Raja Ampat, Nabire, Wondama, Waripen, Yapen, dan triton awal mulanya dibuat bukan untuk dijadikan sebagai alat pada awalnya dipakai untuk alat bantu untuk memanggil atau memberi tanda akan terjadinya seiring waktu berjalan, fungsi triton ini sedikit bergeser dari yang awalnya sebagai alat komunikasi menjadi alat GuotoSelain memiliki banyak jenis alat musik tiup, Papua juga memiliki alat musik dawai. Nama alat musik tersebut yaitu adalah alat musik yang dapat ditemukan di provinsi Papua Barat. Guoto dimainkan dengan cara dipetik. Guoto memiliki senar yang dapat menghasilkan suara ketika dipetik. Petikan guoto dapat menghasilkan beberapa nada musik ini terbuat dari kayu serta kulit lembu. Guoto berbentuk lonjong dengan beberapa senar terpasang di bagian alat musik ini terlihat sederhana, karena tidak banyak gambar atau ornamen yang terukir di bagian musik guoto biasa dipakai pada acara-acara adat istiadat serta bermanfaat sebagai penghibur. Guoto juga sering dimainkan di pentas-pentas seni dan budaya, terutama seni dan budaya KrombiAlat musik tradisional berikutnya dari Papua adalah krombi. DI beberapa daerah, krombi juga dikenal dengan nama krombi. Krombi adalah alat musik tradisional dari Suku Tehit yang berada di Kabupaten Sorong alat musik ini juga tersebar hingga ke Papua Nugini. Krombi hingga sekarang masih dapat ditemukan, khususnya di daerah Kampung Seremuk yang berada di wilayah Sorong dimainkan dengan cara diketuk. Untuk menghasilkan bunyi, bagian tengah krombi diketuk menggunakan kayu berukuran tersebut akan menghasilkan suara yang khas. Semakin keras dan cepat ketukan dilakukan, maka akan menghasilkan bunyi yang keras dan bersemangat sepeti halnya alat musik utama krombi adalah sebatang bambu. Bambu yang digunakan tidak terlalu panjang, sehingga mudah untuk sebagai alat untuk mengetuk atau memukul, digunakan alat berbahan pengetuk tersebut berukuran lebih kecil dibandingkan bambu, namun memiliki struktur yang kuat, sehingga tidak rusak atau hancur ketika AmyenApakah kamu tahu alat musik amyen? Amyen merupakan salah satu kekayaan budaya dan seni dari musik ini dimainkan dengan cara ditiup. Amyen adalah sebuah alat musik yang dibuat dari kayu musik amyen berasal dari Suku Web di wilayah Kabupaten Keerom, Papua. Hingga kini amyen masih dapat ditemui di daerah biasanya digunakan pada acara-acara seni dan budaya daerah. Pada masa lalu, amyen bukanlah sekedar alat musik, tapi juga sering dimanfaatkan sebagai alat komunikasi pada situasi amyen bisa jadi salah satu pertanda bahwa situasi sedang dalam keadaan yang berbahaya, sehingga suara dari amyen dapat berperan sebagai tanda memiliki bentuk yang sekilas mirip dengan suling atau seruling, yang merupakan alat musik tradisional dari daerah Jawa pada amyen tidak terdapat lubang-lubang untuk menghasilkan berbagai nada seperti yang kita temui pada berwarna cokelat muda atau keputih-putihan, yang merupakan warna khas yang dapat kita lihat dari kayu berbentu panjang seperti seruling, di mana terdapat perbedaan lingkar diameter antara ujung satu dengan ujung yang bagian tengah, terdapat lubang yang berfungsi sebagai jalur keluarnya udara. Pemain alat ini meniup dari ujung yang kecil. Semakin kencang tiupan, maka semakin kencang pula suara yang dapat ButshakePada era globalisasi, alat musik satu ini semakin tenggelam. Butshake adalah sebuah alat musik yang berasal dari Papua, atau khususnya berasal dari Suku Muyu yang mendiami daerah pada umumnya dimainkan pada upacara-upacara adat, acara-acara pesta atau perayaan, serta acara-acara kesenian. Butshake menjadi salah satu alat musik pengiring pada tarian khas terbuat dari bahan dasar bambu serta buah kenari. Buah kenari merupakan salah satu tumbuhan khas yang dapat ditemui di daerah memainkan alat musik yang satu ini cukup sederhana, yaitu dengan cara menggoyang-goyangkannya dengan tangan sehingga menghasilkan suara gemericik tersebut berasal dari buah–buah kenari yang saling berbenturan saat alat ini digoyang. Cara memainkan alat ini memiliki kemiripan dengan alat musik yang telah dijelaskan sebelumnya, butshake terbuat dari bambu dan buah yang dipakai berukuran ramping namun kuat. Kekuatan ini penting agar ketika digoyang-goyangkan, bambu tidak mudah patah atau bagian dasar dari bambu dapat diberi penguat agar tidak mudah rusak dan lebih nyaman kenari disusun sevara melingkar membentuk lingkaran di ujung ini mempercantik tampilan butshake. Selain itu, bentuk tersebut juga mempermudah terjadinya tumbukan atau benturan antar buah kenari, sehingga suara yang dihasilkan dapat lebih FuuFuu dikenal juga dengan beberapa nama sebutan lain, misalnya korno dan tahuri. Walau demikian, nama fuu lebih dikenal luas oleh masyarakat merupakan salah satu alat musik tradisional yang dapat kita temukan di Papua, terutama di daerah musik fuu dimainkan dengan cara ditiup. Hampir sama seperti sebagian besar alat musik tradisional Papua yang lain, fuu juga terbuat dari bahan dasar bambu dan jaman dahulu, fuu digunakan untuk alat komunikasi antar masyarakat. Bunyi yang dihasilkan fuu ini merupakan pertanda terjadinya juga sebagai salah satu cara untuk memanggil orang. Fuu juga dapat berfungsi sebagai alat biasanya dimainkan untuk mengiringi tari-tarian. Penggunaan fuu untuk mengiringi seni tari tradisional misalnya dapat kita lihat pada Suku Asmat yang berada di daerah Kabupaten memiliki bentuk yang cukup menarik. Sebagian bentuk fuu berbentuk seperti suling, sedangkan di bagian lain nampak seperti sebuah tabung. Jika dilihat sekilas, bentuk fuu ini menyerupai seperti sebuah pada alat musik tiup pada umumnya, fuu memiliki lubang di bagian ujung yang berfungsi untuk jalur keluarnya biasanya dimainkan bersama dengan alat musik lain, misalnya tifa dan akan mengeluarkan bunyi yang kuat jika ditiup. Bunyinya cukup nyaring untuk mendapatkan perhatian dari yang mendengarnya. Bantupliz tar kuberi bintang. Question from @Belongelangpcbogy - Sekolah Menengah Pertama - B. inggrisMembuatmusik dari air. Siapa yang suka bermain alat musik, mendengarkan musik, atau menyanyi sambil diiringi alat musik? Manfaat dari melakukan salah satu kegiatan tersebut terbukti mempunyai efek yang baik untuk otak dan tubuh kita, lo, teman-teman. Misalnya, dengan mendengarkan musik atau bermain musik, bisa membuat suasana hati
Ilustrasi cara memainkan tifa, foto PexelsTifa adalah salah satu alat musik tradisional Indonesia yang berasal dari Papua. Alat musik ini berbentuk seperti tongkat yang dibuat dari kayu. Jika kamu tertarik dengan cara memainkan tifa, pada artikel ini kami akan informasi, menurut laman tifa Merauke berbeda dengan tifa yang ada di Papua, karena memiliki suara yang bisa dikendalikan irama not lagunya. Untuk tata cara memainkannya, simak selengkapnya di bawah Cara Memainkan Tifa dari Papua Ilustrasi cara memainkan tifa, Foto oleh Heru Haryanto di UnsplashBagi yang belum pernah bermain alat musik dari Papua ini, berikut adalah cara memainkan tifa untuk pemula Pegang tifa dengan tangan kanan di bagian tengah tongkatnya dan tangan kiri di bagian bawah telapak tangan kanan untuk memukul permukaan kepala tifa dengan irama yang kamu tangan kiri untuk menopang tifa dan memberikan kestabilan saat menghasilkan bunyi berbeda, kamu dapat memukul permukaan kepala tifa dengan berbagai teknik seperti jari, bagian sisi tangan, atau menggunakan alat pemukul seperti kayu atau TifaTifa memiliki berbagai fungsi di kehidupan sehari-hari antara lain 1. Alat Musik TradisionalTifa digunakan sebagai alat musik yang sangat penting dalam kebudayaan Papua. Alat ini dipukul untuk menghasilkan irama dan suara khas, kemudian digunakan untuk mengiringi tarian, lagu atau upacara Alat KomunikasiSelanjutnya, tifa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Papua. Bunyi tifa dapat memberi tanda bahaya, panggilan berkumpul atau mengumumkan peristiwa Lambang KekuatanTifa dianggap sebagai lambang kekuatan dan keberanian, itu karena biasanya digunakan dalam upacara adat dan ritual keagamaan, maka memainkan tifa dianggap sebagai wujud kesetiaan terhadap kepercayaan dan nilai-nilai Media Pengenalan Budaya PapuaFungsi selanjutnya, tifa memiliki peran penting sebagai media pengenalan budaya Papua kepada masyarakat di luar Papua. Tifa sering dipamerkan dalam acara-acara budaya seperti festival seni dan budaya, sehingga memperkenalkan keunikan dan kekayaan Papua pada masyarakat Benda SeniSelain praktis, alat musik ini dihargai sebagai benda seni yang indah. Tifa sering dihiasi ukiran dan lukisan khas Papua yang memperkuat identitas budaya keunikan dan kekayaannya, cara memainkan tifa dapat memperkuat identitas budaya dan seni Papua, serta menjadi daya tarik wisatawan yang tertarik dengan kebudayaan Papua. nov Apa fungsi tifa? Tifa itu lambang apa??
Menyanyimerupakan aktivitas yang sering dilakukan oleh manusia. Aktivitas ini manusia dapat mengungkapkan perasaan melalui nada dan irama serta kata - kata. Masyarakat dan suku bangsa asli Papua menari sekaligus bernyanyi dan bermain Tifa yaitu alat music pukul dengan sumber bunyi membrane (alat music gendang masyarakat Papua) dalam Alat musik Papua adalah salah satu kebudayaan tradisional masyarakat di wilayah bagian Timur Indonesia yang digunakan untuk kepentingan adat. Musik sendiri awalnya merupakan kesenian yang tercipta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan hiburan. Namun bagi masyarakat Papua, keberadaan alat musik lebih digunakan untuk merayakan ritual adat. Papua sendiri memang terkenal sebagai daerah Indonesia yang kaya akan budaya dan adat tradisional. Dimana mayoritas kebudayaan masyarakat di sana terlihat dari keberagaman alat musik Papua yang terdiri dari banyak jenis. Setiap alat musik pun diciptakan dengan fungsinya masing-masing. Dalam kesempatan kali ini, kita akan belajar bersama apa saja daftar alat musik Papua yang dimaksud. Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan di sini! BACA JUGA Mengenal Suku Asmat Asli Pedalaman Papua yang Khas & Unik 1. Pikon Bukalapak Pertama adalah alat musik Papua Barat yang berasal dari Suku Dani. Pikon sendiri berarti bunyi dalam bahasa Baliem, berasal dari kata pikonane. Biasanya, alat musik ini digunakan dan dimainkan oleh kaum laki-laki Suku Dani. Suara yang dimunculkan oleh pikon sendiri sangat sumbang dan akan mengganggu pendengaran orang-orang yang tidak terbiasa mendengarnya. Pikon digunakan pada waktu senggang atau sekedar mengisi waktu atau sarana hiburan para kaum laki-laki setelah melakukan berburu atau bekerja seharian dan dilakukan secara bersama-sama di rumah adat Honai. 2. Triton Jubi Alat musik Papua yang kedua adalah triton. Alat satu ini cukup mencuri perhatian karena keunikan material pembuatannya yang berasal kulit kerang. Alat musik ini sangat sederhana, dimainkan hanya dengan ditiup langsung oleh mulut. Alat musik tradisional triton biasanya ditemukan di daerah pesisir pantai Papua, hal tersebut jelas karena banyak kulit kerang tersedia di sana. Alat musik ini dikabarkan menjadi salah satu instrumen budaya yang sangat tua. Konon, Triton pada zaman dahulu digunakan sebagai alat untuk sarana komunikasi dan memanggil bantuan. Namun pada masa sekarang triton digunakan hanya untuk sarana hiburan semata. Tedapat cerita dan mitos yang melatarbelakangi alat musik ini, Sedulur bisa menyimaknya di akhir penjelasan agar lebih mengenal alat musik unik satu ini. 3. Yi Alat Musik Yi merupakan alat musik Papua selanjutnya. Dimana Yi termasuk alat musik Papua dan cara memainkannya memang cukup mudah. Kita cukup meniup alat musik ini pada bagian ujung yang berukuran kecil dan alat ini akan langsung mengeluarkan suara. Yi adalah instrumen musik yang memiliki bentuk seperti suling yang terbuat dari kayu dan bambu yang memiliki warna coklat gelap. Yi digunakan sebagai pengiring tarian adat dan suara yang dihasilkan nya pun cukup unik. Namun sangat disayangkan Yi pada masa sekarang sangat susah sekali ditemukan dan terbilang langka. Walaupun Anda mencari di perpustakaan digital pun informasi dan asal-usul Yi sangat susah ditemukan. 4. Kecapi mulut Wikiveria Selanjutnya adalah kecapi mulut yang merupakan alat musik Papua Tengah, kecapi mulut memiliki bentuk dan cara memainkan yang mirip dengan alat musik tradisional seperti karinding dari Jawa Barat. Alat musik dari Papua satu ini begitu unik, terbuat dari bahan bambu wulu. Untuk ukurannya pun tidak terlalu besar dan terlihat sangat sederhana. Kendati demikian kecapi mulut memiliki teknik dalam memainkannya. Untuk dapat memainkan alat musik tradisional dari Papua ini, terdapat beberapa teknik yang bisa dimainkan. Teknik-teknik tersebut yaitu dengan menjepit menggunakan bibir, lalu meniupkan sambil menarik talinya. Kemudian Sedulut tinggal memainkannya sesuai dengan dentuman irama. Alat musik satu ini juga merupakan alat musik yang berasal dari Suku Dani yang berdiam di Lembah Baliem, Papua. Alat musik ini dipamerkan di Museum Loka Budaya, Universitas Cendrawasih. Sedulur bisa memainkan alat musik satu ini di sana. 5. Fuu Cendana News Daftar alat musik Papua selanjutnya yaitu Fuu, yang merupakan alat tiup dan terbuat dari bambu dan kayu. . Alat ini digunakan sebagai alat bunyi untuk memanggil penduduk dan juga digunakan sebagai pengiring tari-tarian tradisional suku Asmat. Fuu memiliki bentuk perpaduan antara bentuk suling dan tabung karena memang bentuknya yang gempal dan terdapat lubang di ujung alat ini. Fuu seringkali dimainkan dengan alat musik Papua yang lain seperti tifa atau kelambut, dan menghasilkan irama musik yang menarik dan khas daerah Papua itu sendiri. 6. Tifa Kumparan alat musik Papua tifa agaknya merupakan alat musik yang paling dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Tifa sendiri merupakan alat musik Papua yang dipukul, bentuk dan hasil suara yang muncul sedikit mirip dengan gendang atau marawis yang juga merupakan alat musik pukul tradisional. Pembuatan tifa sendiri menggunakan kayu besar yang diambil isinya dikosongkan, kemudian selanjutnya diberika kulit rusa pada bagian sisi. Kulit rusa yang digunakan adalah kulit rusa yang sebelumnya telah dikeringkan. Kulit rusa sendiri memiliki peranan yang sangat penting, yaitu sebagai penghasil suara yang dipukul. Kulit rusa sendiri bukan satu satunya pilihan yang digunakan oleh masyarakat Papua untuk membuat tifa, pada kenyataannya banyak kulit hewan lain yang digunakan, seperti kulit babi ataupun kulit kambing. Tifa sendiri terdiri dari beberapa jenis, yaitu Tifa jekir Tifa dasar Tifa potong Tifa jekir potong Tifa bas Tifa biasanya digunakan untuk mengiringi upacara adat dan juga sebagai pengiring lagu dansa saat ritual api unggin. Pada sejarahnya, tifa zaman dahulu digunakan oleh masyarakat Papua sebagai alat untuk mengiringi peperangan atau pemburuan agar memunculkan semangat. 7. Paar & Kee Pinterest Paar dan kee merupakan alat musik Papua selanjutnya. Dua alat musik ini saling melengkapi, oleh karena itu tidak dapat dipisahkan dan menjadi satu kesatuan. Ibarat surat dan perangko atau siang dan malam, dua hal yang saling melengkapi. Paar sendiri merupakan alat musik yang terbuat dari labu, sedangkan kee terbuat dari burung kasuari. Selain sebagai alat musik, paar dan kee biasa juga digunakan sebagai penutup kemaluan laku-laki. Ketimbang seperti alat musik, paar dan kee lebih terlihat seperti sebuah kalung. Ternyata cara memainkan pare dan kee dengan cara digunakan oleh penari, dilingkarkan dipinggang mereka. Ketika para penari bergoyang, paar dan kee akan menimbulkan alunan suara. Perlu kalian ketahui juga, alat musik paar dan kee ini berasal dari Suku Waris yang berada di Kabupaten Kerom. 8. Krombi Falderfans Alat musik Papua selanjutnya adalah krombi atau disebut juga kerombi merupakan alat musik tradisional yang terbuat dari bambu. Alat musik ini pada umumnya digunakan dalam perayaan upacara adat, salah satunya dalah pesta adat. Cara memainkan krombi yaitu dengan cara dipukul menggunakan kayu kecil, sehingga mengeluarkan suara yang begitu khas. Selain dimaikan sendiri, krombi dapat juga dipadukan atau dikolabrasikan dengan beberapa alat musik lain, seperti; Piko Nailavos Fuakuika Karapra Tidak jarang juga dalam beberapa kesempatan, krombi dimainkan dengan alat musik tradisional Papua Nugini. Saat ini kita dapat menemukan krombi di daerah Kampung Seremuk, Sorong Selatan, Provinsi Papua. 9. Butshake Horeg Wamena Butshake adalah alat musik Papua selanjutnya dengan bentuk yang unik dan memadukan bambu dan buah kenari. Jika dimainkan alat musik ini akan menghasilkan suara mirip dengan gemercik. Untuk memainkannya sendiri yaitu dengan cara dikocok ataupun diayunkan menggunakan tangan. Pada umumnya alat musik buthshake ini digunakan untuk mengiringi tarian tradisonal, atau upacara-upacara tertentu. Alat musik satu ini memiliki sedikit kemiripan dengan alat musik modern, yaitu marakas. Pada dasarnya suara yang dihasilkan oleh bitshake merupakan hasil tabrakan antara biji kenari. Butshake diperkirakan berasal dari daerah Muyu Kabupaten Merauke, hingga saat ini masyarakat setempat masih menggunakannya. 10. Atowo Cak Bagus Alat musik Papua selanjutnya adalah atowo, yang saat ini sudah sangat jarang ditemui dan masuk dalam alat musik tradisional yang sangat langka. Hampir semua suku di Papua mengenal alat musik tradisional Papua satu ini, memiliki bentuk bulat lonjong dan dimensi yang tidak terlalu besar menjadikannya sebagai alat musik yang relatif ringan. Atowo dimaikan dengan cara dipukul menggunakan satu tangan, sedangkan satu tangan lainnya memegang badan atowo. Alat musik tradisional ini memliki irama dan suara yang khas, sehingga tidak jarang masyarakat setempat menjadikan atowo sebagai hiburan. 11. Amyen Dictio Amyen adalah alat musik Papua yang bisa dimainkan dengan cara ditiup dan menghasilkan musik yang khas. Sekilas bentuknya memiliki kemiripan dengan seruling, hanya saja terlihat lebih gemuk, dimana pada ujung yang ditiup lebih kecil dibandingkan dengan ujung lainnya. Amyen digunakan oleh masyarakat setempat sebagai pengiring upacara atau tarian-tarian tradisonal. Sedangkan pada zaman dahulu, amyen digunakan untuk memberikan tanda bahaya kepada penduduk. Berdasarkan beberapa keterangan, amyen ini berasal dari Suku Weeb, Kabupaten Keerom, Papua. Alat musik tradisional memang sangat erat kaitannya dengan ritual adat, karena alat musik dan memunculkan suasana dan meningkatkan kesakralan sebuah ritual adat. Oleh karena itu, biasanya alat musik tradisional akan menghasilkan suara yang khas dan berbeda dengan alat musik kontemporer yang populer. 12. Guoto fimela Alat musik Papua yang terakhir adalah Guoto. Guoto terbuat dari bilah bambu yang bagian atasnya disayat hingga menjadi senar. Senar tersebut ditumpu kayu sehingga dapat menghasilkan bunyi. Bentuk guoto sekilas mirip dengan alat musik tradisional Sunda, celempung. Namun, cara memainkannya berbeda. Guoto dimainkan dengan memetik senarnya. Sementara itu, celempung dimainkan dengan memukul senar tersebut dan memainkan lubang yang ada di bagian sampingnya. Guoto biasanya dimainkan untuk menyambut tamu, mengiringi tarian atau ritual. BACA JUGA Mengenal Keunikan Rumah Adat Honai Asal Papua & Jenisnya Setelah Sedulur mengetahui daftar alat musik papua di atas, terdapat beberapa cerita rakyat atau mitos yang menjadi latar belakang sejarah alat musik Papua itu sendiri. Carita rakyat tersebut begitu istimewa dan melekat pada hati dan kepercayaan masyarakat Papua itu sendiri. Berikut ini adalah mitor yang dimaksud 1. Mitos dua orang saudara Kafe Sentul Mitos pertama terkait alat musik Papua adalah tentang dua orang saudara. Mitos ini begitu dipercaya oleh masyarakat pedalaman di daerah Biak. Mitos ini berkaitan dengan alat musik tifa, dahulu kala hidup dua saudara bernama Fraimun dan Sarenbeyar. Fraimun sendiri berarti alat perang, sementara serenbeyer berarti busur panah. Keduanya berkaitan dengan alat perang yang digunakan untuk membunuh lawan. Pada suatu ketika kedua saudara ini memutuskan untuk pergi meninggalkan desa mereka, dan setelah itu menemukan desa baru, yaitu Wampemyer dan menetap di sana. Suatu malam mereka berdua pergi ke luar untuk berburu, dan pada malam itu mereka menemukan pohon opsur. Tidak lama setelah itu, tepat keesokan harinya mereka berdua memutuskan untuk menebang pohon opsur tersebut, kemudian dilubangi dan ditambahkan kulit ular pada bagian sisinya. 2. Mitos orang pengunungan tengah Neprona Mitos kedua terkait alat musik pikon, masyarakat Papua percaya bahwa pada masa lalu ada seorang bapak yang dibunuh karena perang. Akibat dari pembunuhan tersebut, pada kahirnya bapak tersebut diusir oleh saudaranya. Kemudian ia lari ke hutan, di sana ia memutuskan untuk mencoba berkomunikasi dengan hewan, namun sayangnya tidak ada satupun hewan yang bisa berkomunikasi dengannya. Si bapak dengan inisiatifnya membuat alat musik dari sebuah tongkat yang dibawanya. Tidak disangka alat musik ini dapat menghasilkan suara nyaring indah yang dapat menirukan berbagai suara hewan. 3. Mitos kulit kerang teluk triton Neprona Mitos terakhir seputar alat musik Papua adalah terkait kerang di teluk Triton, dan mitos ini berkaitan dengan alat musik triton itu sendiri, alat musik yang terbuat dari kerang. riton sendiri adalah sebuah daerah di Papua dengan keindahan alam yang luar biasa, memiliki pemandangan mempesona dan biota laut yang sangat beragam. Masyarakat setempat dahulu membuat triton sebagai alat komunikasi, namun saat ini digunakan sebagai alat hiburan. Sebagaimana penggunaannya sebagai alat musik seperti saat ini. Nah, itulah daftar seputar alat musik Papua beserta dengan latarbelakang sejarah dan mitos yang mengitarinya. Semoga penjelasan di atas bisa membuat Sedulur lebih paham lagi tentang alat musik tradisional yang menjadi kekayaan budaya yang dimiliki oleh Indonesia itu sendiri. Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, kita harus bangga dan turut melestarikan warisan budaya yang diberikan oleh leluhur dan nenek moyang kita. Mau belanja bulanan nggak pakai ribet? Aplikasi Super solusinya! Mulai dari sembako hingga kebutuhan rumah tangga tersedia lengkap. Selain harganya murah, Sedulur juga bisa merasakan kemudahan belanja lewat handphone. Nggak perlu keluar rumah, belanjaan pun langsung diantar. Yuk, unduh aplikasinya di sini sekarang!  Bagi Sedulur yang punya toko kelontong atau warung, bisa juga lho belanja grosir atau kulakan lewat Aplikasi Super. Harga dijamin lebih murah dan bikin untung makin melimpah. Langsung restok isi tokomu di sini aja!