Keselamatandan Kesehatan Kerja yg sering disingkat K3 merupakan salah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu untuk pekerjaannya, perusahaan ataupun untuk masyarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut.
Banyak orang berlomba-lomba mendapatkan jenis pekerjaan idaman. Pasalnya, memiliki jenis pekerjaan idaman akan membuat seseorang lebih bersemangat menjemput rezeki untuk bisa bertahan membiayai kehidupan sehari-hari. Lembaga penelitian tentang kerja O*NET baru-baru ini merilis jenis pekerjaan yang paling gak sehat. Indikator yang diukur adalah, seberapa bahayanya lingkungan dan paparan apa yang bakal diperoleh pekerja. Kamu mungkin berpikiran pemadam kebakaran atau mekanik sebagai pekerjaan yang paling berbahaya. Ternyata bukan keduanya, masih ada beberapa jenis pekerjaan yang lebih berbahaya dari kedua profesi tersebut. Apa saja? Berikut ini kita rangkum 10 pekerjaan paling berbahaya bagi kesehatan para pekerjanya 10. Operator Air Limbah Operator Air Limbah Shutterstock Salah satu sumber kuman yang banyak ditemui di kota besar berasal dari limbah, entah itu limbah pabrik atau limbah gedung. Untuk mengelola bahan tersebut, biasanya ada operator khusus yang memiliki skill guna menanganinya. Di sisi lain, lingkungan yang dekat dengan limbah akan meningkatkan risiko seseorang terpapar berbagai penyakit mulai dari pernapasan hingga kulit. 9. Perawat Perawat Shutterstock Mengurus pasien yang sakit di rumah sakit adalah tugas utama seorang perawat atau suster. Karena terus melakukan interaksi dengan penderita penyakit, maka ada kemungkinan untuk terpapar sakit tertentu. Kalau untuk kasus yang ringan sih masih gak apa-apa, tapi untuk penyakit yang tergolong serius dan mudah menyerang orang lain pastinya akan sangat berbahaya. Contohnya, penyakit Tuberkulosis TBC. 8. Tim SAR Tim SAR Shutterstock Mereka memiliki tugas yang cukup berat, menyelamatkan orang-orang yang hilang. Mereka dituntut bekerja maksimal dan mencari korban hilang di dalam reruntuhan bangunan atau lokasi bencana yang mengerikan. Karena itu, proses pencarian terkadang turut mengancam nyawa mereka sendiri. Gak semua korban yang ditemukan dalam keadaan masih hidup, ada juga yang sudah tewas bahkan tertimbun berhari-hari. Kondisi ini tentu bikin tim SAR sangat berpotensi untuk terkontaminasi dengan penyakit atau infeksi dari mayat. Gak hanya itu saja, sering juga mereka bekerja untuk waktu cukup lama. Bahkan, 24 jam sehari yang sangat tidak baik buat kesehatan mereka. 7. Pemadam Kebakaran Pemadam Kebakaran Shutterstock Ingat pepatah api kecil jadi kawan, besar jadi lawan. Pepatah itu tepat menggambarkan kondisi para pemadam kebakaran. Bergelut dengan api bukanlah hal yang menyenangkan bagi pemadam kebakaran, meski api tersebut masih skala kecil. Pasalnya, benda-benda yang terbakar bisa mengeluarkan zat-zat berbahaya bagi tubuh. Risiko kesehatan seperti penyakit pernapasan dan paru-paru. Belum lagi potensi mengalami kulit terbakar. Mereka juga berpotensi tertimpa reruntuhan bangunan atau material lainnya. 6. Pekerja Tambang Pekerja Tambang Shutterstock Namanya pekerja tambang, kamu bakalan terus-terusan terpapar radiasi dan debu-debu tambang. Jika harus ke lokasi yang letaknya jauh di bawah tanah, oksigen yang kamu hirup pun akan semakin terbatas. Saking banyaknya menghirup zat-zat berbahaya, tentunya bakal menimbulkan masalah bagi kesehatan paru-paru ke depannya. Belum lagi risiko kecelakaan kerja yang disebabkan lingkungan yang dipenuhi alat-alat berat. Kalau tidak membekali diri dengan alat pelindung diri yang sesuai ketentuan, bisa-bisa nyawa melayang. Inilah salah satu penyebab mengapa gaji pekerja tambang lebih besar dari industri lainnya, karena risiko kerjanya juga tinggi. 5. Dokter Hewan Dokter Hewan Shutterstock Penyakit yang diderita hewan sangat berbeda dengan manusia. Itu membuat sangat berbahaya jika hewan yang terinfeksi itu menularkan virus atau penyakitnya ke dokter hewan. Sehingga menjadi alasan mengapa pekerjaan satu ini sangat gak baik untuk kesehatan. Karena itu, penting bagi para pemilik hewan entah itu ternak atau hewan peliharaan turut melibatkan dokter hewan dalam upaya pencegahan. Jangan sampai hewan tersebut mengalami penyakit yang berbahaya. 4. Pekerja di Laboratorium Nuklir Pekerja di Laboratorium Nuklir Shutterstock Ahli di bidang nuklir jelas sangat berbahaya bagi kesehatan. Memiliki tugas mengontrol, melepaskan, hingga memanfaatkan energi nuklir membuat mereka mudah terpapar radiasi. bekerjanya seharian di dalam laboratorium. Laboratorium nuklir dinilai paling berbahaya bagi kesehatan, bahkan ketika kalian baru pertama kali memasukinya, kalau tidak dilengkapi dengan pakaian pengaman, mungkin berbagai radiasi sudah masuk ke dalam tubuh. Dikutip dari website Greenpeace, tenaga nuklir paling sangat tidak ramah terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Dampak radiasi mengakibatkan penyakit berbahaya seperti mutasi gen, kelainan reproduksi, imunitas, kanker, leukemia, hingga kardiovaskuler. 3. Pilot Pilot Shutterstock Di atas pekerja nuklir, ternyata pilot masih lebih berbahaya. Indikator berbahayanya dilihat dari waktu mereka yang lebih banyak dihabiskan hanya berduduk di cockpit. Seharian duduk jelas mengganggu kesehatan mereka. Dapat mengganggu kesehatan otak, leher, bahu, dan punggung. Jika mereka menjalani penerbangan luar negeri, potensi terkena paparan virus juga semakin besar. Belum lagi ketika kecelakaan, risiko meninggal dunianya sangat besar. Tapi sejauh ini, profesi pilot masih menjadi profesi favorit karena dengan segala risikonya itu sebanding dengan gajinya yang besar. 2. Petugas Imigrasi Petugas Imigrasi Shutterstock Petugas imigrasi di pintu masuk negara misalnya seperti bandara ternyata adalah jenis pekerjaan yang buruk bagi kesehatan. Bagaimana tidak, profesi yang bertugas menjaga pintu masuk negara ini lebih sering terpapar orang-orang asing. Sejauh ini, pemeriksaan terhadap virus dan sebagainya yang dibawa oleh orang asing masih sangat sulit dideteksi. Alhasil, petugas imigrasi berisiko menjadi pihak pertama kali terpapar. Bagaimana jika turis datang dari luar negeri membawa virus yang berbahaya? Tentu para petugas ini harus siap menjadi garda depan untuk menghalaunya. 1. Dokter Gigi Siapa sangka kalau lembaga peneliti O*NET, menaruh dokter gigi di peringkat puncak jenis pekerjaan paling berbahaya bagi kesehatan pekerjanya. Jika dilihat dari indikator terpapar virus sih bisa saja. Dikutip dari dokter gigi berpotensi lebih mudah terpapar penyakit herpes, flu, dan lainnya. Tapi, bahaya tersebut bisa dihindari dengan menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan dan masker. Sebagai dokter gigi juga lebih banyak menghabiskan waktu hanya duduk-duduk menunggu pasien. Bahaya kesehatan yang ditimbulkan akibat terlalu lama duduk itu ternyata banyak, mulai dari risiko kanker, diabetes, obesitas, hingga kardiovaskular. Setelah dilihat daftar delapan jenis pekerjaan di atas, rata-rata masih jadi favorit para pencari kerja di Indonesia. Meski berbahaya, kayaknya gak bakal sepi peminat, apalagi besaran gaji yang ditawarkan gak main-main. Meski sudah memiliki SOP yang ketat, gak menutup kemungkinan kamu terpapar suatu penyakit atau terkena kecelakaan. Salah satu alternatif yang bisa kamu gunakan untuk melindungi diri kamu sendiri adalah dengan menggunakan Asuransi Kesehatan serta Asuransi Jiwa. Siapapun pasti tergiur dengan gaji yang diberikan dan melupakan sejenak bahaya yang bakal dialami. Selama bekerja sesuai dengan standar operasionalnya, mudah-mudahan bahaya bakal pergi jauh! Editor Chaerunnisa Berikutini ada beberapa tips kesehatan yang bisa dilakukan untuk cara menjaga kesehatan bagi pekerja malam atau orang yang sering bekerja saat malam hari : Menjaga Pola Makan; Hal pertama yang harus anda perhatikan untuk menjaga tubuh tetap sehat meski bekerja di malam hari adalah harus menjaga pola makan.
Di dalam dunia bisnis prinsip kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja harus diprioritaskan da juga diaplikasikan. Hal ini tentu saja mempunyai tujuan untuk menciptakan kesejahteraan bagi semua pihak seperti para pekerja, pengusaha, atau instansi dalam dunia bisnis. Sering kali higiene perusahaan dan kesehatan kerja hiperkes kurang mendapatkan perhatian dari para pengusaha. Pada kedua hal tersebut adalah wadah dari kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja. Apabila hal tersebut terjadi tentu saja akan merugikan perusahaan. Kenapa tidak? Ya, karena kesehatan, keselamatan, dan juga keamanan kerja memiliki tujuan pokok untuk memajukan dan juga mengembangkan proses industrialisasi terutama dalam mewujudkan kesejahteraan para buruh. Apa Itu Kesehatan Kerja? Kesehatan kerja adalah suatu hal yang sangat penting dan harus diperhatikan oleh berbagai pihak yang terlibat di dalam bisnis. Hal tersebut karena dengan adanya kesehatan yang baik akan menguntungkan para pelaku bisnis. Misalnya para karyawan yang sehat tentu akan jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang menyenangkan tentu saja akan membuat karyawan mampu bekerja lebih lama. Mangkunegara 2004 161 menjelaskan bahwa Kesehatan kerja menunjukkan pada kondisi yang bebas dari gangguan fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan kesehatan adalah berbagai faktor yang ada di dalam lingkungan kerja yang bekerja melebihi periode waktu yang dengan kata lain merupakan lingkungan yang bisa membuat seseorang menjadi stres, emosi, atau gangguan fisik. Martis dan Jackson 2006 245 menjelaskan bahwa Kesehatan kerja merujuk pada keadaan fisik, mental, dan stabilitas emosional secara yang sehat adalah individu yang bebas dari penyakit, cedera, masalah mental dan emosi yang dapat menyebabkan gangguan pada aktivitas manusia normal pada umumnya. Dari pendapat ahli tersebut tentu dapat disimpulkan bahwa Kesehatan kerja adalah suatu keadaan kesehatan yang mempunyai tujuan supaya masyarakat pekerja mendapatkan derajat kesehatan setinggi-tingginya. Kesehatan yang dimaksudkan di sini meliputi kesehatan jasmani, rohani, maupun sosial. Hal tersebut dapat dicapai dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja atau penyakit umum. Menurut pendapat Flippo yang dikutip dari Sibarani Mutiara 2012 113, pada umumnya kesehatan kerja ini dibagi menjadi 2, yaitu physical health dan mental health. 1. Physical Health Preplacement physical examinations pemeriksaan jasmani pra penempatan.Periodic physical examinations for all key personnel pemeriksaan jasmani secara berkala untuk personalia.Voluntary periodic physical examinations for all key personnel pemeriksaan jasmani secara berkala secara sukarela untuk personalia.A well equipped and staffed medical dispensary klinik medis yang mempunyai staf dan perlengkapan yang baik.Availability of trained industrial hygienists and medical personnel tersedianya personalia medis dan ahli higiene industri yang terlatih.Systematic and preventive attention devoted to industrial stresses and strains perhatian yang sistematis dan preventif yang dicurahkan pada tekanan dan ketegangan industrial.Periodic and systematic inspections of provisions for proper sanitation pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan juga sistematis atas ketentuan untuk sanitasi yang tepat. 2. Mental Health Availability of psychiatric specialist and instructions tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater.Cooperation with outside psychiatric and instructions kerja sama dengan spesialis dan berbagai lembaga psikiater dari luar organisasi.Education of company personnel concerning the nature and importance of the mental health problem pendidikan personalia perusahaan sehubungan dengan hakikat dan pentingnya masalah kesehatan mental.Development and maintenance of proper human relations program pengembangan dan pemeliharaan program hubungan kemanusiaan yang tepat. Faktor yang Menentukan Status Kesehatan Pengertian sehat di sini ini selalu digambarkan sebagai suatu keadaan fisik, mental, dan sosial seorang individu yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk melakukan interaksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Blum 1981 menjelaskan bahwa status kesehatan seorang individu ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut Lingkungan, merupakan lingkungan fisik baik itu alami atau buatan, kimia organik, anorganik, logam, debu, biologis virus, bakteri, mikroorganisme, dan sosial ekonomi, pendidikan, pekerjaan.Perilaku yang meliputi sikap, tingkah laku, dan juga kesehatan yang meliputi promotif, preventif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, dan juga yang merupakan faktor bawaan dari setiap insan. Interaksi yang berasal dari beberapa faktor tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap tingkat kesehatan seseorang, baik dalam kehidupan sehari-hari atau di tempat kerja. Sehingga, dalam pengelolaan kesehatan keempat faktor tersebut harus di perhatikan oleh semua pihak yang terlibat. Khususnya dalam aspek lingkungan dan pelayanan kesehatan. Sejak terjadinya revolusi industri, segala hal yang berhubungan dengan timbal balik pekerjaan yang dilakukan dan kesehatan pekerja semakin banyak dipelajari. Memang pekerjaan mungkin saja dapat berdampak negatif pada kesehatan. Namun sebaliknya pekerjaan juga dapat memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan pekerja jika dikelola dengan baik. Sehingga status kesehatan dari para pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerja yang dilakukannya. Pekerja yang sehat tentu saja mempunyai peluang yang lebih besar untuk mencapai hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya. Faktor yang Menentukan Kesehatan Pekerja Kesehatan kerja diartikan sebagai spesialis ilmu kesehatan yang menganalisis akibat dari praktik kerja dan cara kerja terhadap tingkat kesehatan. Baik itu kesehatan fisik maupun mental. Selain itu juga merupakan ilmu kesehatan yang menganalisis alternatif usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit atau gangguan kesehatan akibat kerja dan lingkungan kerja. Kesehatan kerja ini mempunyai sifat medis dan para pekerja merupakan sasaran utamanya. Simanjutak 1994 menjelaskan bahwa kesehatan kerja adalah kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan para pekerja, seperti Kurang pencahayaan yang berakibat sakit pada ada sistem sirkulasi udara, sehingga debu dan partikel kecil lainnya dapat mengganggu sistem yang bekerja dengan menggunakan berbagai macam bahan kimia kebisingan yang lebih dari batas ambang pendengar berakibat ketulian pada pekerja. Beberapa kondisi tersebut tentu saja membutuhkan berbagai pencegahan dengan melakukan beberapa tindakan, yaitu sebagai berikut Pemeriksaan pekerjaan yang dilakukan secara keterangan tentang seluruh prosedur kerja yang ada sebelum melaksanakan ventilasi yang baik dan sesuai dengan berbagai macam cara kerja yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit berbagai macam alat pelindung diri secara teratur dan juga disiplin untuk menghindari risiko kecelakaan kerja. Apa Itu Keselamatan Kerja? Perlindungan bagi para tenaga kerja memang mempunyai beberapa aspek dan salah satunya adalah perlindungan keselamatan. Perlindungan yang dimaksud di sini adalah perlindungan supaya para tenaga kerja merasa aman untuk melakukan berbagai macam pekerjaannya sehari-hari dalam meningkatkan produktivitasnya. Bangun Wilson 2012377 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah perlindungan atas keamanan kerja yang dialami oleh para pekerja, baik secara fisik atau mental dalam lingkungan pekerjaan. Rivai 2005413 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah suatu perlindungan karyawan dari cedera yang disebabkan oleh kecelakaan yang berhubungan dengan pekerjaan. Swasto 2011107 menjelaskan bahwa Keselamatan kerja adalah suatu proses perlindungan tenaga kerja terhadap kemungkinan adanya bahaya yang timbul dalam lingkungan pekerjaan. Perlu kamu tahu bahwa manajemen keselamatan kerja ini meliputi perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan yang mungkin terjadi di tempat kerja. Sedangkan kesehatan kerja merujuk kepada kebebasan tenaga kerja dari penyakit baik itu secara fisik atau mental. Dari beberapa pendapat yang disampaikan oleh para ahli, dapat disimpulkan pengertian keselamatan kerja yaitu Keselamatan kerja adalah suatu bentuk perlindungan yang berhubungan dengan berbagai macam upaya pencegahan kecelakaan kerja atau lingkungan kerja dan tindakan pekerja itu sendiri. Alasan Pentingnya Keselamatan Kerja Terdapat 3 alasan yang mendasari bahwa keselamatan kerja ini merupakan hal yang harus dilakukan atau diaplikasikan bagi setiap perusahaan, yaitu sebagai berikut 1. Moral Manusia memang merupakan makhluk yang paling mulia di dunia ini, sehingga sepatutnya manusia mendapatkan perlakukan yang terhormat di dalam organisasi. Berdasarkan pada Undang Undang RI Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, dijelaskan bahwa Manusia mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral, dan kesusilaan, serta perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia dan nilai nilai agama. Para pemberi kerja wajib untuk melaksanakan atau mengaplikasikan UU tersebut untuk membantu dan memperingan beban penderitaan atas musibah kecelakaan kerja yang dialami para karyawan dan juga keluarganya. 2. Hukum Undang Undang Ketenagakerjaan adalah jaminan bagi setiap pekerja untuk menghadapi risiko kerja yang dihadapi yang ditimbulkan dari setiap pekerjaan yang dilakukan. Dalam hal ini bagi para pemberi kerja yang lala atas tanggung jawab dalam melindungi para pekerja yang mengakibatkan kecelakaan kerja akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Hukuman tersebut tentu saja sesuai dengan Undang Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Undang undang tersebut yaitu UU No 1 tahun 1970 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja. UU tersebut dibuat dengan tujuan untuk melindungi para pekerja pada segala lingkungan kerja baik itu di darat, dalam tanah, permukaan air, di dalam air, atau udara yang berada di wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia. 3. Ekonomi Alasan ekonomi memang menjadi alasan yang paling mendasar dan akan dialami oleh setiap perusahaan. Hal tersebut karena perusahaan akan mengeluarkan banyak biaya yang tidak sedikit jumlahnya akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja. Kebanyakan perusahaan membebankan kerugian akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh pegawainya kepada pihak asuransi. Kerugian tersebut bukan hanya yang berhubungan dengan biaya pengobatan dan pertanggung jawaban saja, tetapi ada banyak faktor lain yang menjadi perhitungan akibat kecelakaan kerja yang dialami oleh para pekerja. Faktor yang Menentukan Kondisi Pekerja Kondisi bangunan atau tempat yang digunakan untuk bekerja tentu saja harus memenuhi standar atau kriteria keselamatan kerja bagi para penghuninya. Kondisi mesin yang ada juga harus baik, sehingga harus ada penjadwalan perawatan setiap mesin yang digunakan. Hal tersebut tentu saja bertujuan untuk mencegah kerusakan mesin yang bisa membahayakan para pengguna mesin. Kondisi kerja sangat menentukan terjadinya kecelakaan kerja. Pada dasarnya terdapat 3 faktor yang menentukan kondisi pekerja, yaitu sebagai berikut 1. Kondisi Mental dan Fisik Kondisi mental dan juga fisik memang sangat mempengaruhi seseorang dalam menjalankan pekerjaannya. Hal tersebut karena dengan kondisi mental dan juga fisik yang buruk atau tidak sehat tentu saja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. 2. Kebiasaan Kerja yang Baik dan Aman Ketika melakukan berbagai macam bentuk pekerjaan, para pekerja dituntut untuk bekerja dengan disiplin supaya tidak lalai dalam melaksanakan pekerjaannya. Tindakan lalai yang dilakukan oleh pekerja tentu saja dapat berpotensi menyebabkan kecelakaan kerja. 3. Pemakaian Alat Pelindung Diri Kurangnya kesadaran para pekerja dalam menggunakan berbagai macam alat perlindungan diri karena membuat tidak nyaman tentu akan berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Fungsi dari menggunakan alat pelindung diri di tempat kerja adalah untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja atau untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu faktor yang sangat penting atas keberhasilan pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan. Setiap pekerja akan bekerja secara maksimal jika mendapatkan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja. Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh pekerja memang menjadi tanggung jawab atau kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap perusahaannya. Prawirosentono Suyadi 200291 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah menciptakan suasana dan lingkungan kerja yang menjamin kesehatan dan keselamatan para karyawan agar tugas pekerjaan di wilayah kerja perusahaan dapat berjalan lancar. Sibarani Mutiara 2012163 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan juga upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan, baik itu secara jasmani atau rohani tenaga kerja, serta hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur. Depnaker 2005 menjelaskan bahwa Keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala daya upaya pemikiran yang dilakukan dalam rangka mencegah, melindungi, dan mengurangi terjadinya kecelakaan dan tersebut dilakukan dengan melalui berbagai langkah identifikasi, analisis, dan pengendalian bahaya dengan menerapkan pengendalian bahaya secara tepat dan melaksanakan peraturan tentang keselamatan dan kesehatan kerja K3. Dari penjelasan yang disampaikan oleh para ahli tersebut bisa disimpulkan pengertian keselamatan dan kesehatan kerja K3 yaitu Keselamatan dan kesehatan kerja adalah salah satu cara untuk melindungi para tenaga kerja dari bahaya atau ancaman kecelakaan kerja selama bekerja yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat yang mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Tujuan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Terdapat beberapa tujuan dibalik pengaplikasian kesehatan dan juga keselamatan kerja K3 di dalam sebuah organisasi bisnis, yaitu sebagai berikut Agar setiap tenaga kerja memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik itu secara fisik, sosial, dan juga setiap perlengkapan dan juga peralatan kerja yang dipakai dapat dipilih dengan seluruh hasil produksi dijamin terjaminnya pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi para tenaga meningkatkan gairah kerja, keserasian kerja, dan juga partisipasi kerja dari para tenaga terhindar dari berbagai macam gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan setiap tenaga kerja dapat merasakan kenyamanan dan terlindungi dalam melakukan pekerjaannya. Supaya berbagai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja para tenaga kerja ini terjamin, ada beberapa unsur yang mendukung, yaitu sebagai berikut Adanya dukungan dari pimpinan direktur pabrik atau tempat kerja dan kegiatan yang pendidikan bagi seluruh tenaga kerja untuk bertindak secara SOP atau secara berbagai macam catatan tentang kecelakaan analisis yang mendalam tentang potensi penyebab kecelakaan peraturan. Peran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada umumnya peranan dari keselamatan dan kesehatan kerja K3 dalam produktivitas kerja di dalam sebuah organisasi, adalah sebagai berikut Menjamin bahwa setiap tenaga kerja berhak memperoleh perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan berbagai macam pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produktivitas bahwa setiap orang yang berada di lingkungan kerja perlu terjamin memastikan bahwa setiap sumber produksi bisa digunakan secara aman dan juga bahaya yang ditimbulkan dari kecelakaan kerja.
ISO3651-2 Penentuan Ketahanan Korosi Intergranular Baja Tahan Karat, Feritik, Austenitik dan Feritik Standar Uji Korosi Baja Tahan Karat Austenitik di Lingkungan yang Mengandung Asam Sulfat; ISO 13116 Kedokteran Gigi - Metode Uji untuk Menentukan Radio-Opacity Material; Standar Keamanan IEC EN 62115 untuk Mainan Listrik
Apa peran pekerja sosial dalam bidang kesehatan? Pertanyaan ini sempat juga saya tanyakan kepada Ibu Farida. Di Indonesia sendiri, peran pekerja sosial belum terlihat. Hal itu karena pekerja sosial fungsinya masih belum dibutuhkan dan tumpang tindih dengan profesi lain. Padahal kalau kita lihat, di luar negeri profesi ini banyak mengintervensi berbagai bidang—termasuk kesehatan. Tapi, perkembangan pekerjaan sosial di Indonesia sendiri masih kurang. Pekerjaan sosial masih menjadi profesi yang baru di Indonesia sehingga perannya di bidang kesehatan masih kurang terlihat dan dilihat. Apresiasi untuk pekerja sosial pun masih kecil. Pemahaman masyarakat mengenai pekerjaan sosial pun masih rendah. Seperti semester lalu, saya berkesempatan mengunjungi panti bina laras bersama teman-teman sekelas. Pegawai di sana mengatakan bahwa semua staf yang bekerja di panti tersebut adalah pekerja sosial. Padahal idealnya, pekerja sosial harus telah mengikuti akademi pekerjaan sosial. Jadi memang ada standar tersendiri bagi seseorang disebut sebagai pekerja sosial. Jika kita lihat di luar negeri, atau kita gali secara konseptual, pekerja sosial juga berperan besar dalam masalah kesehatan. Dalam bidang kesehatan jiwa misalnya, psikiater tugasnya hanya memberi obat, psikolog hanya konseling terutama kepada individu klien, tapi pekerja sosial melihat masalah kejiwaan lebih luas dari itu. Pekerja sosial akan mengintervensi tidak hanya individu klien, tapi juga keluarganya, teman-temannya, dan lingkungan sekitar yang berpengaruh pada klien. Hal itu karena pekerja sosial memandang individu sebagai bagian dari lingkungannya yang tak terpisahkan. Pekerja sosial bekerja bersama psikiater dan psikolog untuk membantu menyelesaikan masalah kejiwaan klien dan mempersiapkannya untuk adaptasi kembali dengan lingkungannya. Begitu pun pekerja sosial mengkondisikan lingkungannya supaya siap menerima klien kembali. Sehingga klien dan lingkungannya sama-sama berfungsi kembali. Tidak hanya masalah kejiwaan, tapi hampir semua masalah kesehatan bisa ditangani pekerja sosial sesuai proporsinya. Pekerja sosial fokus pada pemulihan kembali fungsi sosial klien. Maka dalam bidang kesehatan, klien bukan disembuhkan dengan obat, tapi dibantu untuk adaptasi dengan masalahnya, memahami diri dan lingkungannya, mengatasi kesulitannya untuk berhadapan dengan orang lain, membantu klien untuk diterima kembali di lingkungannya jika sudah sembuh. Saat seseorang kecelakaan dan harus diamputasi misalnya, peran pekerja sosial adalah membantu klien untuk tegar menghadapi masalahnya, meminta bantuan kepada orang sekitar klien untuk mendukung klien, meyakinkan klien bahwa ia bisa melewati masalahnya, membantu klien untuk berhadapan dengan masyarakat dengan kondisi barunya setelah diamputasi, dan seterusnya. Dengan fokus fungsi sosial ini, peran pekerja sosial dapat dikatakan cukup jelas. Sementara itu, tidak hanya di bidang mikro pekerja sosial juga bisa mengintervensi masalah kesehatan di bidang makro. Dalam kebijakan kesehatan misalnya, pekerja sosial dapat menganalisis kebijakan yang ada kemudian memberikan saran yang tepat dengan melihat kebutuhan masyarakat sasaran dan masalah sosial yang ada. Hal tersebut hanya bisa dilakukan jika pekerja sosial benar-benar memerhatikan masalah kesehatan yang berkembang di masyarakat. Setelah ia memahami masalahnya barulah ia bisa menganalisis dan memberikan solusi yang terbaik bagi kebijakan kesehatan yang akan dan/atau sedang dijalankan. Bidang cakupan pekerjaan sosial yang luas membuatnya bisa mengintervensi berbagai bidang dan dimensi. Namun ada fokus tertentu yang perlu diperhatikan dalam praktik pekerjaan sosial supaya profesinya tidak tumpang tindih dengan profesi lain yang sudah ada. Pekerja sosial tidak hanya mampu mengintervensi masalah kesehatan di setting mikro, tapi juga setting makro. Navigasi pos
Andaumumnya akan merasa nyaman bila sudah punya pekerjaan yang memenuhi minimal dua kriteria di atas. Namun, orang yang bekerja di lingkungan toxic tidak akan merasakan nyaman dengan pekerjaannya, bahkan cenderung semakin buruk.. Jangankan bekerja, melangkahkan kaki keluar rumah untuk menuju ke kantor setiap hari bisa terasa berat dan malas.
Katanya, kesehatan merupakan harta berharga yang jarang kita syukuri. Kita baru merasakan nikmatnya saat mengalami sakit. Tak terkecuali dalam pekerjaan, banyak orang yang tak menyadari pentingnya kesehatan. Padahal, kerugian yang dialami orang sakit bukan hanya hilangnya nikmat sehat, lho! Produktivitas kerja juga bisa berkurang karenanya. Bayangkan saja, dalam kondisi sakit, bagaimana bisa pekerjaan selesai dengan optimal? Lantas, apa saja dampak lain dari masalah kesehatan fisik dan mental? Selain itu, bagaimana cara menjaga agar tubuh dan pikiran tetap bugar? Tak perlu bertanya-tanya lagi, Glints sudah merangkum informasinya, hanya untukmu. Simak, ya! Kesehatan Fisik dan Pekerjaan © Kita mulai pembahasan dengan pentingnya kesehatan fisik dalam pekerjaan. Dirangkum dari Verywell Mind dan Townsend Associates, gangguan kesehatan dapat mengganggu berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk pekerjaan. Misalnya, saat ingin berangkat kerja, kamu ternyata harus menunda karena mendadak sakit perut dan diare. Waktumu di kantor akhirnya berkurang. Ini hanyalah masalah kesehatan kecil. Bagaimana jika seorang pekerja memiliki gaya hidup yang buruk, lantas mengalami penyakit jantung? Ia kemudian harus cuti karena harus menjalani berbagai macam terapi atau operasi. Waktu yang bisa digunakan untuk bekerja, hilang sia-sia begitu saja. Tidak hanya kamu, perusahaan juga merugi karena pekerjanya mengalami sakit. Semua ini tentu bisa kamu hindari dengan mudah apabila kamu menjaga kesehatan fisikmu. Lantas, sebenarnya, apa saja yang harus dilakukan saat menjaga kesehatan fisik? Trik Menjaga Kesehatan Fisik © Memahami pentingnya kesehatan fisik dalam pekerjaan saja tidak cukup. Kamu butuh langkah nyata agar tetap sehat dan tetap produktif. Hal-hal yang bisa kamu lakukan di antaranya adalah perilaku hidup bersih dan sehat dari Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, ada juga berbagai tips dari American Academy of Family Physicians yang bisa kamu terapkan. Trik-trik untuk kesehatan fisik itu di antaranya cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir pilih makanan yang sehat dan seimbang olahraga rutin jaga berat badan normal gunakan tabir surya untuk mencegah kanker kulit berhenti merokok dan minum alkohol tidur dengan cukup dan lain-lain Kesehatan Mental dan Pekerjaan © Bicara soal kesehatan mental, tentu kamu memahami bahwa ini adalah hal yang penting. Sayangnya, masih banyak stigma yang menempel pada penderita gangguan kesehatan mental. Padahal, melansir Harvard Health, masalah kesehatan mental bisa mengganggu berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan. Kesehatan mental bisa mengganggu fokus kerja, menurunkan produktivitas, bahkan jadi pemicu tidak masuk kerja selama berhari-hari. Inilah alasan pentingnya kesehatan mental dalam pekerjaan. Bukan hanya penderitanya, perusahaan tempatnya bekerja juga mengalami kerugian. Dapat disimpulkan, menerapkan berbagai langkah untuk menjaga kesehatan mental dapat meningkatkan kinerjamu dalam jangka panjang. Trik Menjaga Kesehatan Mental © Selain memahami pentingnya kesehatan mental dalam pekerjaan, tentu saja, kamu perlu mengerti apa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaganya. Dirangkum dari Mental Health Foundation dan Help Guide, inilah tips untuk memelihara kesehatan mentalmu menerima dan berbicara soal perasaanmu rajin olahraga istirahat makan makanan sehat dan minum yang cukup jaga hubungan dengan orang terdekat lakukan berbagai hobi minta bantuan profesional apabila membutuhkannya dan lain-lain Itulah beragam informasi soal pentingnya kesehatan mental dan fisik dalam pekerjaan. Terapkan berbagai trik menjaga kesehatan tadi agar kamu bisa tetap produktif di kantor, ya! Apakah kamu masih bingung dengan langkah-langkah teknis dan nyata soal penerapan gaya hidup sehat? Selain itu, sebagai seorang pekerja kantor, adakah hal yang menghambatmu menerapkan trik kesehatan tadi? Nah, untuk membantu kamu agar bisa menjaga kesehatan mental, Glints sudah siapkan artikel untuk kamu, nih! Yuk, klik di sini untuk dapatkan dan baca ragam artikel lainnya! Why You Should Take Care of Your Body and Health The Importance of Health and Wellness in the Workplace PHBS What You Can Do to Maintain Your Health Mental health problems in the workplace How to look after your mental health Building Better Mental Health

TujuanK3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja. Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untuk menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di

Kelancaran berjalannya operasi perusahaan difaktori oleh banyak hal, terutama sistem kesehatan dan keselamatan kerja. Kesehatan kerja adalah poin terpenting dalam meningkatkan keefisienan operasional perusahaan jelasnya mengenai peran sistem kesehatan kerja dapat disimak di bawah Kerja AdalahKesehatan kerja merupakan hal yang penting dalam sebuah proyek pekerjaan demi kesehatan para kerja sendiri memiliki banyak sekali pengertiannya, lebih rinciannya Anda bisa menyimak beberapa pengertian yang ada di bawah Menurut UU Pokok Kesehatan RIBerdasarkan pada UU Pokok Kesehatan RI nomor 9 tahun 1960, Bab 1 pada pasal 2 menjelaskan bahwa pengertian kesehatan kerja adalah suatu kondisi kesehatan yang termasuk agar masyarakat pekerja dapat memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik itu jasmani, rohani ataupun sosial. Di mana kesehatan kerja ini dilakukan dengan usaha pencegahan dan pengobatan terhadap gangguan kesehatan atau penyakit pada pekerja yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja atau penyakit Kesehatan Kerja Menurut WHOSedangkan menurut WHO tahun 1950, pengertian kesehatan kerja adalah upaya dalam mempertahankan dan meningkatkan derajat setinggi-tingginya mengenai kesejahteraan fisik, mental serta sosial bagi setiap pekerja di semua pekerjaan atas risiko yang diakibatkan faktor merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan mana para pekerja berada pada suatu lingkungan kerja yang disesuaikan dengan kapabilitas fisiologi dan psikologi serta diringkaskan untuk menyesuaikan pekerjaan manusia yakni setiap manusia terhadap pekerjaan. Seiring dengan perkembangan waktu, definisi tersebut mengalami perubahan sehingga di tahun 19955 gabungan WHO dan ILO mendefinisikannya pada tiga fokus berbeda di antaranyaDefinisi pertama ialah sebagai pemeliharaan dan promosi kesehatan karyawan dan kapasitas didefinisikan sebagai peningkatan lingkungan kerja dan pekerjaan yang kondusif terhadap K3 kesehatan kerja didefinisikan sebagai pengembangan, pengorganisasian serta budaya kerja yang dapat mendukung kesehatan dan keselamatan di tempat kerja dan proses pengerjaan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan suasana sosial yang lebih positif serta operasi pekerjaan yang lancar sehingga dapat meningkatkan produktivitas dari pada kedua pengertian tersebut, kesehatan kerja merupakan kesatuan dari keselamatan kerja. Yang mana kedua hal tersebut memiliki tujuan sama dalam meningkatkan kesejahteraan para pekerja selama proses pekerjaan dari situs Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman, dengan demikian dapat mengurangi probabilitas kecelakaan kerja atau penyakit akibat kelalaian yang menyebabkan demotivasi dan defisiensi produktivitas apa yang harus membuat program tersebut dilaksanakan?Menurutkan Moekijat 2004, program keselamatan dan kesehatan kerja diselenggarakan untuk tiga faktor penting. ketiga faktor ini di antaranyaFaktor PertamaFaktor pertama ialah berdasar pada perikemanusia. Para manajer melaksanakan pencegahan kecelakaan kerja atas dasar perikemanusiaan yang murni. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi sebanyak-banyaknya rasa sakit dari pekerjaan yang diderita luka serta efek terhadap KeduaFaktor kedua yakni berdasarkan Undang-undang. Di mana program keselamatan dan kesehatan kerja diadakan berdasarkan undang-undang, sehingga mereka yang melanggarnya akan menerima hukuman KetigaFaktor ketiga yakni alasan ekonomi. Di mana program ini diadakan untuk menyedari keselamatan kerja sebab biaya kecelakaan dapat berdampak besar untuk faktor yang disebutkan menjadi alasan kuat mengapa keselamatan dan kesehatan kerja lagi tujuan dari diadakan program tersebut yakni untuk mencegah adanya kecelakaan atau kesehatan yang menurun di masa proses bekerja berlangsung dan tentunya banyak manfaat Pokok Kesehatan KerjaMenurut pasal 164 upaya kesehatan kerja ialah upaya yang ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari adanya gangguan kesehatan dan pengaruh buruk akibat pekerjaan. Bentuk upaya kesehatan kerja meliputi pekerja yang berada di sektor formal dan bentuk upaya pokok kesehatan kerja diantaranya berikut iniUpaya pertama di mana pengelola tempat kerja memiliki kewajiban dalam bertanggung jawab atas terjadinya kecelakaan kerja, penyakit yang disebabkan kerja maupun yang berhubungan dengan pekerjaan yang terjadi di tempat kerja. Pemilik ataupun pengusaha diwajibkan untuk melakukan segala bentuk upaya kesehatan melalui ragam upaya diantaranya, preventif, promotif, pengobatan, serta pemulihan bagi tenaga ataupun pengusaha bertanggung jawab atas keikutsertaan tenaga kerja dalam program BPJS melakukan penyusunan petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis penyelenggaraan upaya preventif, promotif, pengobatan, hingga pemulihan bagi tenaga kerja untuk pemilik atau melaksanakan upaya kesehatan kerja baik itu di sektor formal maupun informal, maka Dinas bersama OPD yang membidangi ketenagakerjaan beserta instansi mengenai pelaksanaan bentuk upaya kesehatan kerja ialah pemerintah daerah melakukan penetapan standar kesehatan kerja dengan mengacu regulasi kesehatan tenaga kerja tingkat Nasional melalui bentuk upaya pokok kesehatan kerja yang seharusnya dilakukan oleh beberapa pihak yang terlibat pada ketenagakerjaan. Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa bentuk upaya kesehatan kerja meliputi dua sektor yakni sektor formal dan informal. Kedua sektor ini memiliki bentuk upaya yang berbeda tentunya, lalu mana upaya pada kedua sektor tersebut? Menurut dari jawaban yang ada di upaya-upaya yang dimaksud ini diantaranyaUpaya Kesehatan Kerja Sektor Formal Upaya kesehatan kerja pada sektor formal ialahPengusaha memiliki tanggung jawab penuh terhadap kesehatan kerja ketenagakerjaanFasilitasnya relatif lebih baik dan sudah berjalan dengan upaya pelayanan yang lebih komprehensifFasilitas upaya kesehatan menjadi bagian dari SMK3 yang merupakan bagian integral dari manajemen perusahaan; Peran pemerintah terfokus pada pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan regulasi Upaya Kesehatan Kerja Sektor Informal Selanjutnya upaya kesehatan kerja di sektor informal dapat berupaUpaya dapat menjadi tanggung jawab pekerja, majikan ataupun pemerintahUpaya yang masih belum berjalan baik di segala aspek Pelayanan kesehatan masih sama dengan pelayanan kesehatan seperti pemerintah menjadi utama mengenai pengembangan pelayanan yang komprehensif. Dari penjelasan di atas, Anda menjadi lebih tahu bedanya upaya kesehatan kerja di kedua sektor, formal dan informal. Dengan begitu, Anda bisa menjadi lebih paham terhadap sistem pekerjaan yang berbeda di kedua sektor Kesehatan Kerja adalahSetelah memahami penjelasan di atas baik itu mengenai pengertian dan bentuk upaya dari kesehatan kerja, Anda pasti bertanya sebetulnya bagaimana tujuan kesehatan kerja? Di bawah ini penjelasan terkait tujuan kesehatan tujuan dari kesehatan kerja adalah agar setiap pegawai dapat menerima jaminan keselamatan dan kesehatan kerja mengenai fisik, psikologis dan adanya kesehatan kerja setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan untuk sebaik-baiknya dan selektif dengan adanya kesehatan kerja hasil semua produksi dapat dipelihara untuk jaminan atas pemeliharaan dan adanya peningkatan kesehatan gizi adanya kesehatan kerja dapat meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi terhindar dari adanya gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh lingkungan atas kondisi kerja. Setiap pegawai dapat memiliki rasa aman dan terlindung selama proses tersebut tentunya akan membuat dampak baik terhadap Apa Itu Kesehatan Lingkungan Kerja?Kesehatan lingkungan kerja adalah kondisi lingkungan kerja yang secara fisik terlihat bersih, nyaman dan tentunya kerja yang sehat ditandai dengan tidak adanya sampah, debu, kotoran, serangga dan hal lain yang berdampak pada kesehatan peserta tenaga kerja. Terpenting ialah keselamatan dan kesehatan kerja di tempat pekerjaan berjalan baik sehingga pekerja merasakan dampak dengan terlaksananya kesehatan lingkungan kerja ada banyak manfaat yang dirasakan oleh para pekerja yakniTerhindar dari PenyakitManfaat utama dari terlaksananya kesehatan lingkungan kerja yang baik ialah untuk menghindari dari adanya penyakit. Penyakit dapat ditimbulkan oleh lingkungan kerja yang tidak terawat, di mana lingkungan kerja yang kotor, kumuh dipenuhi oleh kuman, virus dan bakteri yang berkembang. Artinya lingkungan yang tidak terawat dapat menimbulkan ragam lingkungan pekerjaan tetap sehat dan menghindari hal buruk pada kesehatan karyawan sebab lingkungan yang kotor, maka setiap perusahaan harus memiliki sistem kebersihan yang jelas. Dengan begitu lingkungan pekerjaan tetap terjaga kebersihannya dalam ProduktivitasLingkungan tempat bekerja yang bersih dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas menjadi lebih tempat kerja yang kotor, membuat Anda merasa tidak nyaman bekerja lama-lama akhirnya produktivitas pun sebab itulah sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan kerja demi peningkatan produktivitas para pekerja. Menjaga Sistem Kerja untuk Efisien dan EfektifSelain daripada itu, menjaga kesehatan lingkungan kerja pun sangat penting untuk menjaga sistem kerja untuk tetap lebih efisien dan lingkungan tempat kerja yang bersih dan sehat dapat membuat sistem kerja yang ditetapkan dapat dengan mudah dijalankan. Sebaliknya jika lingkungan kerja tidak terawat, sistem kerja tidak akan bisa dijalankan secara Meningkatkan MoodSiapa yang tidak sangka bahwa lingkungan kesehatan kerja pun dapat berdampak pada mood atau suasana hati para pekerja. Jika lingkungan kesehatan terjaga dan bersih, maka mood atau suasana hati para pekerja dapat meningkat, sebab seiring merasa semangat dalam menyelesaikan pekerjaan? Sebaliknya lingkungan yang tidak terawat akan membuat pekerja menjadi lebih Hubungan Kerja yang BaikTerakhir manfaat dari adanya kesehatan lingkungan kerja yakni dapat membuat hubungan antar rekan kerja dan atasan dapat dilakukan dengan mudah. Begitupun dengan antar divisi dan posisi, komunikasi dapat berjalan dengan lancar. Sebab tidak terhalangnya oleh masalah kesehatan lingkungan kerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak terjaga dapat membuat hubungan atau komunikasi menjadi lebih enggan dan bahkan mungkin malas. Demikianlah manfaat yang diperoleh jika kesehatan lingkungan kerja dapat terlaksana di tempat penjelasan ini kita pahami bahwa kesehatan lingkungan kerja serta keselamatan kerja , dan kesehatan kerja adalah sangat penting bagi ketenagakerjaan dengan tujuan utama meningkatkan produktivitas perusahaan tersebut.
DaftarIsi [ Lihat] Menjaga mesehatan lingkungan kerja menjadi peran yang penting, sebab dengan begitu akan mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada pekerja yang diakibatkan keadaan/kondisi lingkungan kerja. Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk kotoran debu, sampah dan bau. Kasus-kasus yang meyangkut masalah
Di dalam suatu lingkungan perusahaan atau industri terkumpul populasi pekerja yang mempunyai tujuan sama. Populasi pekerja ini berhadapan dengan bahan baku, proses produksi, dan bahan jadi yang semuanya dapat mempengaruhi kesehatannya. Selain itu, para pekerja juga berhadapan dengan berbagai bahan berbahaya yang termasuk dalam kelompok kimia, fisika, biologis, dan ergonomis. Berbagai bahan berbahaya tersebut perlu dikelola dan diupayakan agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kesehatan dan keselamatan para pekerja. Agar tujuan kegiatan industri dapat tercapai dengan baik dan tidak menimbulkan masalah baru, maka perlu dilakukan pengelolaan tersendiri terhadap lingkungan industri. Pengelolaan lingkungan industri yang terencana dengan baik akan memberikan kenyamanan, kesehatan dan keamanan bagi para pekerja. Pengelolaan lingkungan industri dapat dimulai dengan menjaga kualitas bangunan serta isinya yang disesuaikan dengan proses industri agar efisien dan tidak mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja. Usaha pencegahan penyakit terhadap para pekerja mempunyai peran sangat penting bagi keberlangsungan kegiatan industri. Banyak penyakit yang timbul akibat pengaruh lingkungan industri yang tidak sehat akan sulit untuk dapat diatasi dan disembuhkan. Penyakit akibat jabatan yang mungkin timbul akibat beban kerja berlebihan tidak bersifat reversibel atau dapat dipulihkan. Misalnya ketulian karena bising atau kerusakan syaraf, ginjal, hati karena zat kimia. Pada umumnya usaha kuratif untuk mengatasi timbulnya penyakit seperti ini tidak banyak manfaatnya. Karena itu sangat diperlukan unsur rekayasa untuk mencegah terjadinya penyakit seperti ini Upaya rekayasa untuk mencegah terjadinya penyakit seperti ini dapat dilakukan dengan mengendalikan kebisingan, mengendalikan uap zat kimia, memperbaiki ventilasi dan sirkulasi udara dan sebagainya. Selain itu, perusahaan juga harus menyediakan fasilitas dasar yang terpenuhi seperti sanitasi dan air bersih. Selanjutnya, limbah industri yang padat, cair maupun gas juga perlu dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan masalah terhadap lingkungan dan tidak menjadi sumber penyakit bagi pekerja dan masyarakat di sekitar industri. Penyakit Beban Kerja Perusahaan industri beraneka macam, antara lain dikelompokkan berdasarkan jenis produk yang dihasilkannya, seperti industri perminyakan dan gas, tekstil, kertas, logam, kimia, pengolahan pangan dan sebagainya. Tentu saja permasalahan lingkungan yang dihadapi masing-masing perusahaan industri tersebut berbeda-beda tergantung faktor yang mempengaruhi masing-masing perusahaan. Tetapi dari masing-masing perusahaan industri tersebut terdapat potensi yang hampir sama dalam mempengaruhi terjadinya penyakit terhadap karyawan, yaitu penyakit jabatan atau penyakit beban kerja Jabatan pekerja yang meningkat dengan beban pekerjaan yang semakin meningkat pula serta kemungkinan terpapar faktor penyebab penyakit yang semakin meningkat dapat menyebabkan seorang pekerja semakin berpeluang terkena penyakit akibat kerja. Dalam manajemen perusahaan, penyakit yang timbul akibat jabatan perlu dikompensasi sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Hal ini perlu mendapat perhatian manajemen perusahaan karena penyakit akibat kerja tidak dibenarkan terjadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak dibenarkannya terjadi penyakit akibat kerja. Pertama, lingkungan kerja merupakan suatu lingkungan buatan manusia sehingga dapat direncanakan agar tidak berbahaya bagi pekerja. Kedua, kerugian yang timbul akibat penyakit jabatan atau beban kerja akan diderita oleh kedua belah pihak yaitu pekerja sendiri dan pengusaha. Pekerja akan kehilangan hari kerja, kemungkinan cacat atau bahkan meninggal dunia. Sedangkan pengusaha harus memberikan uang ganti rugi, kehilangan pekerja yang sudah terlatih, dan dapat kehilangan kepercayaan dari karyawan. Ketiga, kerugian juga diderita oleh masyarakat mulai dari keluarga pekerja yang mungkin kehilangan kepala keluarga sampai pada kehilangan sumber pendapatan keluarga Berkaitan dengan hal di atas, penyakit jabatan atau beban kerja perlu didiagnosa sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan kerugian tersebut. Sebenarnya penyakit jabatan atau beban kerja dapat dicegah dengan pemantauan yang baik melalui pemantauan kesehatan pekerja maupun lingkungan kerjanya yang mengandung penyebab penyakit. Usaha pencegahan dapat dimulai dengan mencari kemungkinan adanya faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhi standar yang berlaku Nilai Ambang Batas. Bila ternyata ditemukan hal yang demikian maka perlu dilakukan upaya penanggulangan untuk memperbaikinya. Penanggulangan dapat dilakukan dengan melakukan substitusi bahan baku atau proses produksi sehingga sumber pencemar penyebab penyakit dapat dihilangkan. Apabila hal tersebut tidak dimungkinkan maka perlu dilakukan upaya isolasi terhadap sumber penyakit. Upaya isolasi dilakukan untuk mencegah terjadinya pemaparan sumber pencemaran yang dapat menimbulkan penyakit terhadap pekerja Apabila isolasi tidak dapat dilakukan dan faktor penyebab penyakit berupa debu maka dalam proses produksi di perusahaan yang bersangkutan dapat dilakukan dengan “metoda basah”. Untuk faktor yang lain dapat ditanggulangi dengan memasang ventilasi setempat. Dan jika berbagai hal tersebut di atas tidak dapat dilakukan maka perlu dipikirkan penggunaan ventilasi umum, kebersihan rumah tangga housekeeping perusahaan, atau pengaturan jam kerja pegawai dan penggunaan alat pengaman perseorangan. Pemantauan Lingkungan Pemantauan terhadap faktor penyebab penyakit akibat kerja tidak hanya dilakukan di lingkungan kerja di dalam perusahaan tetapi juga perlu dilakukan di lingkungan masyarakat di sekitar perusahaan. Hal ini perlu dilakukan terutama di sekitar perusahaan yang menggunakan bahan radiasi berbahaya bagi kesehatan. Beberapa hal yang perlu didapat melalui pemantauan antara lain adalah 1 tingkat radioaktivitas alamiah, 2 terjadinya tingkat perubahan radioaktivitasnya, 3 apakah terdapat kebocoran, 4 perlu adanya penentuan standar radioaktivitas Pemantauan di luar perusahaan atau pabrik perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh terhadap lingkungan sekitarnya dan terhadap masyarakt di sekitarnya. Misalnya, perlu diperiksa radioaktivitas udara, tanah, air, lumpur, tumbuhan, makanan dan lain-lain. Hal ini sangat penting dilakukan terutama terkait dengan pembuangan limbah industri ke lingkungan Mengingat bahaya bahan beradiasi maka pengelolaan lingkungan harus dilakukan secara cermat dan seksama. Perhatian utama tentu perlu dilakukan terhadap pekerja yang mungkin terpapar pada waktu bekerja dan masyarakat umum yang mungkin terpapar buangan limbah atau bocoran bahan radiasi. Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain berdasarkan jarak dari sumber radiasi dan waktu pemaparan Perpanjangan jarak fisik perlu dilakukan disamping juga perlu dilakukannya pemasangan perisai atau menjauhkan pekerja dari radiasi dengan melakukan otomatisasi suatu proses kerja. Selain itu, juga perlu diperhatikan baku mutu pemaparan yang menentukan dosis maksimum yang diperbolehkan bagi pekerja dan masyarakat di sekitar perusahaan. Pengelolaan lingkungan perusahaan industri yang terencana dengan baik tidak hanya akan memberikan kenyamanan, keselamatan dan kesehatan terhadap para pekerja dan masyarakat di sekitarnya, tetapi juga akan memberikan keuntungan berupa keberlangsungan investasi dan operasi perusahaan. Perusahaan industri yang tidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik akan menghadapi berbagai masalah yang merugikan, baik kerugian ekonomis maupun kerugian sosial. Lingkungan Industri dan Kesehatan Pekerja – Oleh AHMAD JAUHARI Peneliti P3BI Jakarta, Dosen FT – UMJ
9GJVPdt. 382 334 93 476 396 326 342 47 90

sebutan untuk para pekerja yang bekerja di lingkungan kesehatan